softskill
perilaku konsumen
LISSA DWI WULANSARI
19211468
3EA27
DOSEN : TOMY ADI SUMIARSO,SE
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat allah yang maha kuasa dan atas karunianyalah makalah
ini dapat diselesaikan. Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
memberikan tugas mengenai Mempengaruhi
Sikap ,Perilaku dan
pengaruh
individu terhadap prilaku konsumen karena
penulis juga bisa lebih mmengenal sikap,perilaku dan pengaruh terhadap
seseorang.
Maka dari itulah makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan
tugas akhir penulis, dan juga bertujuan untuk supaya masyarakat luas bisa tau
dan lebih bisa mengenal dan memahami pribadi seseorang. Agar tidak hilang komunikasi
dan interaksi.
Penulis
ucapkan terimakasih, apabila ada kesalahan kata penulisan maupun kata-kata yang
kurang berkenan di hati pembaca, mohon di maafkan.
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu
pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini di sebabkan oleh semakin banyaknya
hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam perkembangannya terdapat suatu
kemungkinan yang sangat besar ditemukannya kelemahankelemahan pada teori yang
telah ada, dan jikalau demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi
dasar serta asumsi teroritis sehingga dengan demikian perkembangan ilmu
pengetahuan kembali mengkaji paradigma dari ilmu pengetahuan tersebut atau
dengan kata lain ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar ontologis dari ilmu itu
sendiri.
Sikap adalah cara menempatkan atau
membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu,
sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial.
Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan
unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian
pembahasannya.
Perilaku
Konsumen adalah
perilaku dari konsumen dari mulai mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi
serta mengganti produk barang dan jasa yang sesuai harapan dan dapat memuaskan
kebutuhan konsumen. Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior
can be defined as the behavior that customer display in searching for,
purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas
they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen
untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan.
II
LANDASAN TEORI
Banyak kajian dilakukan untuk
merumuskan pengertian sikap, prose
terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. Banyak pula penelitian telah
dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan perannya baik sebagai
variabel bebas maupun sikap sebagai variabel tergantung.
Menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be
defined as the decision process and physical activity individuals engage in
when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat
dijelaskan perilaku konsumen adalah
proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya
ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau
mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Dan Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai:
“the various facets of the decision of the decision process by which customers
come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya
konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Ada dua wujud konsumen yaitu :
-
Personal
Consumer
: konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya
sendiri.
-
Organizational
Consumer
: konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
III
HASIL
PENELITIAN
1. Mempengaruhi Sikap ,Perilaku
Kepercayaan konsumen terhadap suatu
produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan
konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah pengetahuan
konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan tersebut
berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen.
Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut.
Berikut adalah beberapa karakteristik sikap antara lain :
-
Sikap
positif, negatif, netral, Keyakinan sikap.
-
Sikap
memiliki objek., Konsistensi sikap.
-
Resistensi
sikap.
-
Empat fungsi sikap yang bisa
digunakan oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap
produk dan atributnya menurut Daniel Katz antara lain :
-
Fungsi
utilitarian.
-
Fungsi
mempertahankan ego.
-
Fungsi
ekspresi nilai.
-
Fungsi
pengetahuan
Pengukuran sikap yang paling populer
digunakan oleh para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri
dari tiga model : the attittude toward-object model, the attittude
toward-behavior model, dan the theory of reasoned-action model. Model ini menjelaskan
bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh sikap konsumen
terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model ini menekankan tingkat
kepentingan yang diberikan kosumen kepada suatu atribut sebuah produk. Model
sikap lainnya yang juga sering digunakan adalah model sikap angka ideal. Model
ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk
sekaligus memberikan informasi mengenai merek ideal yang dirasa suatu produk.
Perbedaannya dengan model multi atribut adalah terletak pada pengukuran sikap
menurut konsumen.
Komponen yang secara bersama-sama
membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
1.
Kognitif
(cognitive)
Berisi
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek
sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar
seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu
2.
Afektif
(affective)
Menyangkut
masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum
komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
3.
Konatif
(conative)
Komponen
konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.
2.
pengaruh
individu terhadap prilaku konsumen
Berdasarkan landasan teori, ada dua
faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
a. Faktor
eksternal adalah merupakan faktor yang
meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan
kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki
pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen.
Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan
sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
b. Faktor
internal adalah merupakan faktor yang
termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar.
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari
mempelajari sesuatu.
Teori- Teori Kepribadian
1. Teori
Psychoanalitis : Teori ini menunjukkan bahwa
perilaku manusia ini dikuasai oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Teori
ini sebenarnya bercermin atas adanya suatu pandangan konflik dari perilaku
manusia ini. Namun suatu penjelasan yang lebih berarti, komprehensif, dan sistematis
mengenai konflik tersebut, adalah penjelasan yang dikembangkan dan dikenal
dengan Teori Sigmund Freud.
2. Teori
Psikoanalitis ini menekankan pada sifat-sifat
kepribadian yang tak didasari sebagai hasil dari konflik masa kanak-kanak.
Konflik itu diturunkan menjadi 3 komponen kepribadian yang terdiri atas
3.
Konsep diri (Citra Diri)
akan menjadi pokok bahasan yang populer untuk melihat hubungan antara bagaimana
seseorang memandang dirinya sendiri dan perilaku apa yang diperlihatkan sebagai
konsumen. Dengan pendekatan kepribadian, konsumen digolongkan berdasarkan
penggolongan kepribadian yang telah ada disusun oleh para ahli, pada konsep
diri, konsumen menggambarkan diri mereka sendiri di mana penggambaran ini
mungkin akan berbeda dari orang luar memandang mereka. Beberapa kekurangan dari
konsep ini tidak mengurangi manfaatnya dalam aplikasi pemasaran, diantaranya
segmentasi pasar, iklan, kemasan, penjualan personal, pengembangan produk, dan
retail. Analisis konsep diri konsumen dan bagaimana mereka memandang merek
sangat membantu pemasar dalam mengembangkan produk baru. Merek baru dapat
diciptakan berdasarkan profil konsep diri konsumen yang belum difasilitasi oleh
merek-merek yang sudah ada.
Faktor-faktor yang mempengaruhi individu:
1. Faktor Sosial
a.
Group
sikap
dan perilaku individu banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil. Dimana
kelompok tersebut secara langsung (primary groups) dan tidak langsung
(secondary groups) yang mempunyai interaksi satu dengan yang lain sehingga
group memiliki peran dalam mempengaruhi individu dalam pembelian.
b.
Keluarga
keluarga
mempunyai peran terbesar dalam
mempengaruhi individu dalam pembelian suatu
produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling banyak dalam
interaksi seorang individu.
c.
Peran dan
status
peran
merupakan aktivitas yang diharapkan seseorang sesuai orang-orang dalam
lingkungan sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan
penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.
2. Faktor Personal
a.
Keadaan ekonomi
keadaan
ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk seorang individu, dimana dengan
situasi tersebut seseorang akan melakukan keputusan terhadap produk mana yang
akan ia beli yang terjangkau dengan keadaan ekonominya pada saat ini.
b.
Gaya hidup
gaya
hidup seseorang akan membentuk pola kehidupan yang membentuk aktivitasnya,
dimana seseorang dapat mengekspresikan dengan menunjukkan ketertarikan dan
opini terhadap suatu produk.
c.
Umur
seseorang
akan merubah pilihan produknya seiring dengan siklus kehidupannya. Umur
tentulah memiliki peran penting dalam mengambil keputusan untuk tetap pada
suatu produk atau menggantinya dengan yang lebih terasa manfaatnya.
d.
Pekerjaan
pekerjaan
seseorang mempengaruhi pembelian, perbedaan dalam pekerjaan akan berbeda pula
pembeliannya.
3.
Faktor Psikologis
a.
Motivasi
Ketika
satu level kebutuhan terpenuhi maka seseorang akan mencari sesuatu yang ada
memuaskan kebutuhannya pada level selanjutnya (teori marslow).
b.
Persepsi
Seorang
konsumen akan menerjemahkan setiap informasi yang ia dapat yang kemudian akan
membentuk suatu opini yang kuat terhadap suatu produk sehingga mempengaruhi
keputusan yang akan diambil dalam pembelian suatu produk.
c.
Pembelajaran
pembelajaran
adalah proses mempelajari, memperhatikan, menyimpulkan suatu hal yang terus
berkembang dan berubah seiring informasi terbaru yang ia terima.
4.
Faktor Kultur
a.
Sub Kultur, sekelompok orang yang
memiliki kesamaan agama, daerah atau bangsa seseorang.
b.
Kelas Sosial, penggelompokkan
individu berdasarkan suatu kesamaan sesuai dengan kelas sosial dimana dia
berada.
KESIMPULAN
Sikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain: arah,
intensitas, keluasan, konsistensi dan spontanitas (Assael, 1984 dan Hawkins
dkk, 1986). Karakteristik dan arah menunjukkan bahwa sikap dapat mengarah pada
persetujuan atau tidaknya individu, mendukung atau menolak terhadap objek
sikap. Karakteristik intensitas menunjukkan bahwa sikap memiliki derajat
kekuatan yang pada setiap individu bisa berbeda tingkatannya.
Karakteristik
keluasan sikap menunjuk pada cakupan luas mana kesiapan individu dalam merespon
atau menyatakan sikapnya secara spontan. Dari definisi-definisi yang
dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi
perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil
interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi
didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.
PENUTUP
Sekian untuk tugas softskill
perilaku konsumen, semoga tugas ini bermanfaat untuk para pembaca dan mampu
memberikan arahan yang baik untuk semua. Mohon maaf jika ada kesalahan atau
kesamaan dalam penulisan, terimakasih.
Kata pengantar,pendahuluan,landasan teori,hasil penelitian(studi kasus),penutup
Kata pengantar,pendahuluan,landasan teori,hasil penelitian(studi kasus),penutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar