Minggu, 15 Juni 2014

SOFTSKILL4

softskill Bahasa Indonesia
 

 
LISSA DWI WULANSARI
19211468
3EA27
Dosen : Rini Sawitri


SURAT MENYURAT
Hakikat Jenis dan Format Surat Arti Surat Surat adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi informasi, pesan, pertanyaan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat. Fungsi Surat :
1.    Surat sebagai alat komunikasi Surat dijadikan sebagai alat penyampai informasi dari penulisnya kepada pembaca/penerimanya. Sebagai alat komunikasi surat tidak hanya bersifat satu arah, melainkan juga dua arah dan ke segala arah. Artinya surat juga dapat dibalas (surat balasan) sebagai timbal balik dan surat juga dapat dibuat/ditujukan kepada lebih dari satu orang (surat edaran, pengumuman, surat pembaca pada surat kabar dan lain-lain).
2.    Surat sebagai wakil penulis Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.
3.    Surat sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka, jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh. Oleh sebab itu surat dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
4.    Surat sebagai bukti tertulis Surat dapat dijadikan bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika terjadi sesuatu (misalnya kekeliruan) kelak kemudian hari, surat dapat dijadikan acuan. Misalnya pada surat-surat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat diabadikan/diarsipkan untuk kepentingan-kepentingan lain kelak kemudian hari.
BAHASA SURAT
A.    PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT
Penggunaan kata-kata dialek yang belum diakaji kebenrannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata-katagimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang semacam itu termasuk tidak baik. Padanan kata-kata itu yang dianggap baik adalah bagaimana. mengapa, nanti, memberi, membuat.
Sebagian kata yang baku dapat dilihat dalam daftar berikut: Kata Baku Februari, formal, pertanggungjawaban, November, persen, pikir. Kata Tidak Baku Pebruari, formil, pertanggungan jawab, Nopember, prosen, fikir.
B.    KATA YANG LAZIM
Pilihlah kata yang lazim memakai istilah dalam bahasa Indonesia. Misalnya: masukan bukan input Suku cadang bukan sparepart Peringkat bukan rangking dampak bukan impact
C.    KATA YANG CERMAT
Kata memohon, meminta, menugasi, memerintahkan, menganjurkan dan menyarankan merupakan kata-kata yang mempunyai arti yang sama. Penulis surat dinas hendaknya dapat memilih kata tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam Surat. Penggunaan sapaan Bapak, Ibu, Saudara, dan Ananda hendaknya tepat Pula sesuai dengan kedudukan orang yang dikirimi Surat tersebut. Apakah penerima Surat lebih tinggi pangkat atau kedudukannya, ataukah sederajat dengan pengirim Surat.
D.    UNGKAPAN IDEOMATIK
Unsur-Unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap dan senyawa. Unsur-¬unsur itu tidak boleh ditambah, dikurangi, atau dipertukarkan. Yang termasuk Ungkapan idiomatik antara lain: sesuai dengan bertemu dengan terbuat dari luput dari
E.    UNGKAPAN YANG BERSINONIM
Ungkapan-ungkapan yang bersinonim atau berarti sama sebaiknya tidak digunakan sekaligus. Contoh:
a.    sejak dan dari (tidak digunakan segaligus) adalah dan merupakan (tidak digunakan sekaligus) Bagian-bagian surat a. Kepala surat ( kop ).
b.    Nomor surat ( nomor verbal ).
c.    Tanggal, bulan, tahun surat.
d.    Lampiran.
e.    Hal atau perihal.
f.    Alamat surat ( alamat dalam ).
g.    Salam pembuka ( salutasi ).
h.    Isi surat ( tubuh surat ).
i.    Salam penutup.
j.    Nama organisasi / perusahaan.
k.    Nama terang dan tanda tangan penanggung jawab surat.
l.    Tembusan.
Inisial / kaki surat
1.    Surat harus disusun dengan teknis penyusunan surat yang benar, yaitu : penyusunan letak bagian-bagian surat, pengetikan yang benar, jelas, bersih, dan rapi, pemakaian kertas yang sesuai ukuran : kuarto 21 x 29 cm, jenis : HVS untuk lembar asli (sebaiknya kertas onion) dan kertas, tembus, (doorslag) untuk tembusan, warna: putih HVS untuk lembar asli, kuning untuk kertas tembus perbal, biru muda untuk kertas tembus untuk tembusan intern, dan merah muda HVS untuk surat rahasia.
2.    Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Dengan cara ini penerima surat akan memahami isi surat dengan tepat dan tidak ragu-ragu, dan pengirim surat mendapatkan jawaban secara tepat, seperti yang dikehendaki.
3.    Bahasa yang digunakan hendaklah bahasa yang benar dan baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Bahasa surat resmi haruslah logis, wajar, hemat, cermat, sopan, dan menarik. Selain ketiga hal di atas, syarat lain yang harus dipenuhi dalam menyusun surat yang baik ialah : memahami kedudukan masalah yang dikemukakan, memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan masalah itu, mengetahui posisi dan bidang tugasnya; hal-hal yang terkait dengan ketatausahaan.
Kriteria Surat Yang Baik : Di buat dalam bentuk yang menarik Di buat dengan bahasa yang mudah di mengerti, tidak bertele - tele dan menggunakan bahasa yang baik dan benar Menghindari penggunaan kata dan kalimat yang dapat menyinggung pihak penerima Langsung kepada pokok masalah Menggunakan bahasa yang sopan dan menarik.

Terlampir:
http://budicrue.multiply.com/journal/item/153 http://tropus1.blogspot.com/2012/12/contoh-surat-untuk-ibu.html
www.gunadarma.com