Softskill
LISSA DWI WULANSARI
19211468
4EA27
Dosen : Eka Patriya
Ringkasan Etika Dan Bisnis
I.
Pengertian Etika Bisnis Menurut Beberapa Ahli :
a. Menurut Rosita Noer: “Etika Adalah
Ajaran (Normatif) Dan Pengetahuan (Positif) Tentang Yang Baik Dan Yang Buruk,
Menjadi Tuntutan Untuk Mewujudkan Kehidupan Yang Lebih Baik.”
b. Menurut Yunani Kuno:
("Ethikos", Berarti "Timbul Dari Kebiasaan"), Etika Adalah
Cabang Utama Filsafat Yang Mempelajari Nilai Atau Kualitas Yang Menjadi Studi
Mengenai Standar Dan Penilaian Moral. Etika Mencakup Analisis Dan Penerapan
Konsep Seperti Benar, Salah, Baik, Buruk, Dan Tanggung Jawab.
c. Menurut Drs. O.P. Simorangkir:
“Etika Atau Etik Sebagai Pandangan Manusia Dalam Berperilaku Menurut Ukuran Dan
Nilai Yang Baik.”
d. Menurut Drs. Sidi Gajalba Dalam
Sistematika Filsafat: “Etika Adalah Teori Tentang Tingkah Laku Perbuatan
Manusia Dipandang Dari Segi Baik Dan Buruk, Sejauh Yang Dapat Ditentukan Oleh
Akal.”
e. Menurut Drs. H. Burhanudin
Salam: “Etika Adalah Cabang Filsafat Yang Berbicara Mengenai Nilai Norma Dan
Moral Yang Menentukan Perilaku Manusia Dalam Hidupnya.”
II.
Macam – Macam Etika Bisnis
Ada dua macam
etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
perilaku manusia, yaitu:
· Etika Deskriptif
yaitu etika yang
berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan
apa yang dikerjar oleh manusia dalam hidup ini sebagai suatu yang bernilai.
Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan
tentang perilaku/sikap yang akan diambil.
· Etika Normatif
yaitu etika yang
berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
Secara umum Etika dapat dibagi
menjadi :
- Etika Umum berbicara
mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk
bertindak secara etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis,
teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
- Etika Khusus adalah
penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya menilai
perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus
yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak
etis: cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan/tindakan, dan teori
serta prinsip moral dasar yang ada akibatnya.
Etika Khusus
dibagi lagi menjadi 3:
· Etika Individual lebih
menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
· Etika Sosial berbicara
mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk
sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
· Etika individual dan etika
sosial tidak dapat dipisahkan. Karena kewajiban seseorang terhadap dirinya
berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula kewajibannya dengan
orang lain, dan demikian pula sebaliknya. Etika sosial menyangkut hungan
manusia dengan manusia lain.
Dengan demikian luasnya lingkup dari
etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak
bagian/bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah
mengenai:
- Sikap terhadap sesama
- Etika keluarga
- Etika profesi
- Etika politik
- Etika lingkungan
- Etika ideology
- Etika Lingkungan Hidup,
menjelaskan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya dan juga
hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang secara
langsung maupun tidak langsung berdampak pada lingkungan hidup secara
keseluruhan.
III.
Teori – Teori Etika Bisnis
Teori – teori
etika bisnis dapat di bagi menjadi:
- Teori Etika teleologi
Etika teleologi
yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan
atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan
mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat.
Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk.
berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari
tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.
· Egoism
Perilaku yang
dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti pandangan egoisme adalah
bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi
dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang
adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme ini baru
menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika
kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai
kenikmatan fisik yg bersifat vulgar. Memaksimalkan kepentingan kita terkait
erat dengan akibat yang kita terima.
· Utilitarianism
Semakin tinggi kegunaannya
maka semakin tinggi nilainya. Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti
“bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa
manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme,
kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest
happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang
terbesar.
- Teori Deontologi
Teori Deontologi yaitu
: berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos” berarti
pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan
berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata
lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan
terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu. Contoh : jika seseorang
diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar,
sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
IV.
Etika Bisnis Yang Baik
Menurut Richard
De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu :
- Produk yang baik
- Managemen yang baik
- Memiliki Etika
Tiga aspek pokok
dari bisnis yaitu :
-
Sudut pandang ekonomis.
Bisnis adalah
kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara
produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan
produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan
untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian
keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui
interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut pandang ekonomis good
business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang
berkualitas etis.
-
Sudut pandang etika (moral).
Dalam bisnis,
berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan
yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita
lakukan boleh1 dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang
lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan,
karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi
kepentingan bisnis kita sendiri.
-
Sudut pandang Hukum
Hukum Dagang atau
Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam
praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional
maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang
normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena
peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila
terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal :
“Quid leges sine moribus” yang artinya : “apa artinya undang-undang kalau tidak
disertai moralitas “.
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Adapun prinsip-prinsip etika bisnis
yaitu:
- Prinsip otonomi - Otonomi
adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
- Prinsip Kejujuran - Untuk
Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak dan untuk
kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
- Prinsip Keadilan - Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
www.gunadarma.ac.id